Cerita Seru Para Pemburu Perangkat Musik Lawas


Alunan lagu Banjar Kambang Goyang mengalun dari sebuah rumah di    Komplek Graha Lestari Jalur 5, Sultan Adam. Lagu yang digubah penyanyi legendaris Kalsel Anang Ardiansyah itu semakin jelas terdengar saat penulis masuk ke dalam rumah bernomor 15 itu.
"Ini salah satu lagu dari kaset pita koleksi saya," kata Sumasno Hadi, sang pemilik rumah menyambut penulis dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), dikutip Minggu (4/11).

Dia mendengarkan lagu itu melalui tape deck, instrumen pemutar kaset pita yang kian asing sekarang. Tapi suara musik yang keluar dari pemutar kaset  jadul tetap terdengar jelas.  Sumasno mengatakan dia memang menyukai kaset pita meski terkesan kuno.

Ayah dari Ainayya Citra Sofia, 4, ini mengaku senang kaset pita sejak SMP. Kalau dihitung-hitung sudah ada sekitar seribuan kaset pita yang dikoleksi sekarang. Dulu dia rela mengumpulkan uang jajan hanya untuk sekedar membeli kaset. Dalam seminggu, dia bisa beli satu kaset.
Jenis musik pada masa itu jelas rock. Karena itulah, kaset pita yang dikumpulkan banyak jenis grup band rock seperti God Bless, Slank dan banyak musik grup band rock lokal yang terkenal.  Lagu barat juga ada. Sekarang Dosen bidang Musik dan Filsafat di Program Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu menambah jenis musik. Ada lagu-lagu daerah.
"Dulu,  meski banyak toko-toko kaset,  kalau mau beli harus kumpulkan uang dulu, sekarang berbeda, walaupun sudah punya penghasilan sendiri, toko kasetnya yang enggak ada," gelaknya.

Untuk berburu kaset pita, dia harus rela menyisiri pasar emperan atau berburu di  media sosial (Medsos). Biasanya dalam sebulan, ada saja tambahan kaset pita yang dikoleksinya.   Harganya pun bervariasi. Lagu Indonesia dijual sebesar Rp10 ribu - Rp15 ribu. Sedangkan lagu barat sedikit berbeda, harganya sekitar Rp15 ribu sampai Rp70 ribu.
"Bedanya kalau beli di online harus beli banyak, karena kalau beli cuma satu misalnya cuma Rp15 ribu, ongkos kirimnya Rp35 ribu per kilo, malah mahal ongkos kirimnya," ucapnya.
Karena barang dulu, maka dia harus pintar-pintar merawat agar tidak kusut atau jamuran.  Kalau sudah begitu, Sumasno dengan telaten memperbaiki, memutar-mutar dengan pulpen atau membersihkan dengan  kapas yang sudah diberi alkohol. Biar bersih kembali.
Repot ya? Kenapa harus sesusah itu untuk mendengarkan musik saja?
 "Yang jelas kepuasan hati," simpulnya.

Senada dengan Sumasno, begitu juga yang disuarakan Muhammad Iqbal. Di usianya yang 25 tahun, dia bahkan sudah punya 3000 buah kaset pita yang tersusun rapi di dalan lemari kaca. Padahal dia mengaku  baru mulai mengumpulkan kaset pada Tahun 2012.
Untuk genre, Iqbal menyenangi rock pop qasidah. Sesekali dia juga senang genre musik  instrumen saja. Tanpa vokal. "Kroncong dan Pop barat juga suka, pokoknya beragam saja, anggap seperti perpustakan musik," ucap pria kelahiran 18 Juli 1993 ini. Memang benar. Penulis mengecek ada pelbagai nomor,  dari Kalsel sampai Papua dan Sumatera, Mancanegara,  Amerika Latin, Mandarin, Inggris, dan arabia.
Ketertarikan Iqbal mengoleksi kaset pita tak lepas dari sosok ayahnya, Supriyadi. Ayahnya adalah seorang kolektor kaset pita sejak lawas.  Iqbal menuruti jalur ayahnya karena termotivasi kenakalan di masa kecilnya.
"Saat kecil saya itu sering buang-buang kaset milik ayah. Sekarang menyesal, kenapa dahulu buang-buang itu, padahal berharga sekali," tambahnya.

Karena mengganjal di benaknya, Iqbal akhirnya  menebus rasa bersalah itu dengan menjadi kolektor kaset seperti ayahnya. "Dari semua yang saya rusak-rusak, hanya 70 persen yang saya dapat sama persis, sisanya belum dapat," tawanya.
Bagaimana Iqbal bisa mendapatkan ribuan kaset yang sebagian sudah langka ini? Sama seperti Sumasno, Iqbal punya dua cara. Pertama secara offline. Satunya lewat online. Untuk offline dia masih bergelut di Banjarmasin. Tepatnya di Pasar Lima yang buka setiap Minggu pagi.
"Kalau yang susah biasanya pesan dari Semarang atau Palembang, kebetulan juga langganan di sana, kalau di Banjarmasin, ya harus pagi-pagi ke Pasar Lima, hukumnya siapa cepat dia dapat," ceritanya. Dalam satu bulan, dia bisa habis satu juta rupiah untuk membeli kaset.
Untuk koleksi kaset paling uzur, Iqbal punya keluaran tahun 1977. Album 12x2 Country Love Song asal USA. "Paling muda dari band Radja Album Yakin yang saya punya, tahun 2012 an," ungkapnya.

Bicara paling mahal, Iqbal menyodorkan kaset Album Qasidah AKA. AKA sendiri singkatan daru Apotik Kali Asin. Sebuah grup dari Surabaya pimpinan musisi Ucok Harahap.
"Itu paling mahal sih,  harganya Rp 60.000," tuturnya.
Iqbal mengaku cinta dengan musik dari kaset pita. Rasa cintanya akan kaset pita  membentengi Iqbal dari arus digital.
Bayangkan, di era ini, Iqbal sama sekali tidak pernah memutar musik lewat pemutar digital maupun platform musik online yang kini menjamur dan tumbuh.
Selain soal ketersediaan. Sensasi dan kenikmatan mendengarkan musik dari kaset kata Iqbal juga berbeda. Perjuangan mendapatkan kaset pita yang langka dan dia sukai jadi kepuasan tersendiri untuknya.
Menikmati hiburan dengan perangkat lawas, juga menjadi hobi seorang warga Sutoyo S, Banjarmasin. Penulis yang mendatangi rumah Suriani Ali, akhir pekan tadi menemukan tumpukan  piringan hitam di ruang tamunya. Terdengar suara muda Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih di album "Begadang" dari grup band Om Soneta pimpinan Oma Irama.  

Warna usang cover album bergambar Rhoma yang berdiri berdampingan dengan Elvy seakan menasbihkan uzurnya koleksi piringan hitam ini. Album ini sendiri dirilis pada tahun 1973 silam oleh Soneta Group.
Koleksi album Rhoma Irama ini bukan satu-satunya yang dimiliki Suriani. Ada setumpuk vinyl tembang kenangan. Seperti, Titiek Sandora, Muchsin Alatas, Titik Puspa, Pambers, D'Lloyd hingga Koes Plus. Semunya masih bisa digunakan, dan nyaman untuk didengar.
"Jika ditotal ada 300 keping album yang saya miliki," ujar Suriani membuka perbincangan.
Tak banyak yang masih mengoleksi vynil di Kota Banjarmasin. Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group) sempat kesulitan mencari kolektor dan penikmat musik melalui cakram piringan hitam ini. Beruntung salah seorang penyuka musik di Banjarmasin memberitahu ada yang masih getol memakai vinyl.

Berada di tengah kota, tak jauh dari Masjid Raya Sabilal Muhtadin, rumah Suriani tak jauh dari belakang Rumah Dinas Gubernur Kalsel. Mencarinya pun tak susah, dia ternyata seorang Ketua Rukun Tetangga di Gang III Taruna Jalan Sutoyo S, Banjarmasin.
Begitu tiba di rumah Suriani, sudah tampak aura musik. Di tengah rumah, terdapat sejumlah pemutar musik jadul. Dari pemutar berbentuk kaset, laser disc hingga pemutar piringan hitam. Menandakan sang empunya rumah penyuka musik, di pojok dinding terpajang tiga buah cakram piringan hitam dijadikan hiasan.
Meski dirinya bukan pemain musik, namun bagi Suriani, mendengar musik adalah hal yang paling menyenangkan. Dia sendiri mengaku sejak usia 10 tahun sudah senang mendengar lagu-lagu. Terlebih, seringnya mendengar sang ayah menyanyikan lagu-lagu lama.

Saya ingat betul, pertama kali suka mendengar lagu pada Tahun 1967, ketika itu lagu-lagu pop dari Lilis Suriani, Titik Puspa membuat saya semakin suka dengan lagu," terang pria kelahiran Amuntai, tahun 1954 silam itu.
Kala itu piringan hitam masih menjadi barang mahal yang hanya dapat di koleksi oleh orang-orang berduit. Suriani hanya bisa menikmati lagu melalui radio dan kaset pita. Ketertarikannya mengoleksi piringan hitam beserta pemutarnya baru kesampaian pada tahun 2006.
"Antik dan klasiknya model piringan hitam ini yang membuat saya tertarik mengumpulkan segala macam yang berhubungan cakram ini," katanya.
Jika ada beberapa orang mencari koleksi hingga ke luar daerah, bahkan ke luar negeri. Berbeda dengan dirinya, Suriani seperti sudah punya jaringan dengan para kolektor cakram hitam ini. Dia mengungkapkan, ada saja yang datang ke rumahnya untuk menawari piringan hitam dan mesinnya untuk di jual.

Tak seperti orang berduit yang mencari hingga ke luar daerah, kalau saya hanya mencari di sekitar Kalsel. paling jauh ke Kapuas, Kalteng," ungkapnya.
Dari semua koleksi vinyl, Suriani mengaku ada satu yang dinilainya sangat langka. Yakni pertamakalinya maestro pencipta lagu Banjar, Anang Ardiansyah merekam lagu-lagu Banjar melalui piringan hitam, salah satunya lagu Paris Barantai.
Menurutnya, lagu-lagu Banjar sangat sulit dan langka dicari. Berbeda dengan lagu-lagu melayu, pop lama dengan penyanyi nasional terkenal yang masih ada menjual melalui online.
"Kalau lagu Banjar berbentuk piringan hitam, susahnya minta ampun. Saya bersyukur memiliki koleksi lagu Banjar pertama kali direkam di atas piringan hitam," ucapnya.
Sayangnya Suriani lupa persisinya mendapatkan "barang langka" tersebut. Dia hanya ingat kala itu, dia mendapat tawaran secara tak sengaja dari eks penyiar radio.
"Ketika itu isinya tiga keping. Saya bayar hanya Rp120 ribu," imbuhnya.

Saking "gilanya" dengan vinyl. Suriani sempat memiliki 13 unit pemutar vinyl. Sayangnya, hanya tersisa 7 unit yang masih dapat dipakai untuk menikmati hobinya. "Sisanya rusak dan tak bisa dipakai lagi. Ada yang saya jual rongsokan kepada pemulung sebagai besi tua," tukasnya.
Dari 7 pemutar piringan hitam tersisa, satu yang paling disayangnya. Meski merknya sudah tak ada. Namun, model jadulnya membuat mesin ini satu-satunya yang paling dirawatnya. Modelnya berbentuk kotak, begitu di buka, printai sepeti batangan jarum, volume dan siap memutar cakram.
"Ini saya dapat dari orang Banjar juga pada tahun 2012 tadi. Harganya pun hanya Rp 2,5 juta," bebernya.
Di era mudahnya mendengar musik di zaman modern, Suriani tetap bertahan dengan hobinya dan tak tertarik mendengar melalui pemutar musik era baru.
"Rasanya beda tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tak hanya dirasa, juga ada rasa memiliki yang besar. Ada kepuasan tersendiri memutar musik melalui piringan hitam," pungkasnya.



Pulang Dari Bulan Madu, Pengantin Baru Ini Kaget Ada Belatung Bersarang di Selangkangan

Seorang perempuan dari Florida, Amerika Serikat, menemukan belatung di selangkangannya, setelah pulang dari bulan madudi Belize.

Belatung itu sepertinya mulai bersarang di paha perempuan itu saat masih berbentuk larva saat si perempuan sedang menunggang kuda.
Belatung itu akhirnya berhasil dikeluarkan dari kulit si perempuan setelah menghadirkan luka yang begitu nyeri.
Perempuan 36 tahun yang tak disebut namanya itu, mengunjungi dokter dua bulan setelah kembali dari Belize.
Dalam laporannya di jurnal Journal of Investigative Medicine, si dokter menulis: “Dia (pengantin baru itu) bilang bahwa mungkin habis digigit serangga…
“Ketika dia berada di Belize, dia berkuda dan tak lama kemudian menemukan ada semacam kutu di punggungnya.
“Kutu itu segera diusir dan bilang bahwa makhluk itu setidaknya sudah tinggal di situ lebih dari sejam.”
Dokter itu kemudian memberi si perempuan resep antibiotik, namun luka itu tak sepenuhnya sembuh.
Wanita itu kemudian memutuskan pergi menemui dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Umum Tampa.
Di sana, tim dokter menemukan ada area bengkak kecil di selangkangannya yang mengeluarkan cairan bening ketika ditekan.
Si perempuan bilang kepada mereka bahwa sebelumnya sudah ada upaya pencegahan, tapi tetap belum berhasil.
Tak lama kemudian, ia dirujuk ke dokter kulit, tapi ia tidak puas dengan hasilnya dan memutuskan mengambil second opinions dari dokter lain di Memorial Hospital.
Di sinilah tim dokter menemukan “gumpalan kecil yang keras” di bawah area yang bengkak.
Mereka pun melakukan operasi untuk proses pengangkatan.
“Benda asing itu kemudian dikirim ke ahli patologi untuk proses identifikasi dan analisis. Patologi mengidentifikasi objek itu sebagai larva lalat bot manusia,” tulis tim dokter dalam laporan.
“Dengan diangkatnya larva, lesi benar-benar teratasi seminggu kemudian.”
Lalat bot manusia adalah “penduduk asli” Amerika Tropis.
Di wilayah ini, sangat umum ditemukan larva bersarang di bawah kulit manusia.
“Penduduk lokal di Belize biasa mengusir larva dengan zat oklusif, misalnya, meletakkan petroleum jelly, potongan bacon, cat kuku, atau ekstrak tumbuhan di atas bekas gigitan,” ujar para penulis dari Memorial Hospital.
Beberapa jam setelah itu, larva akan keluar untuk “mencari udara”.
Nah saat itulah kita bisa mengambil larva itu menggunakan pinset—kalau ingin lebih sadis, menekannya kuat-kuat hingga ia keluar. (*)

MotoGP Malaysia 2018, Vinales Ungguli Marquez, Rossi Lolos dari Lubang Jarum, Ikut Kualifikasi 2

Sisa hujan semalam membuat beberapa bagian trek sirkuit Sepang masih basah di FP3 MotoGP Malaysia (3/11/2018).

Para pembalap tetap ngotot ngebut untuk mencatat waktu terbaik agar bisa lolos kualifikasi 2 (Q2).
Namun, sampai menyisakan 10 menit, masih saja pembalap kesulitan melampaui catatan waktu di hari pertama kemarin.
Sesi baru berjalan sangat seru di 5 menit terakhir.
Berkali-kali terjadi perebutan posisi pertama.
Catatan waktu di 5 menit terakhir ini berhasil menggusur catatan waktu di hari pertama.
Maverick Vinales berhasil jadi pembalap tercepat di sesi ini.
Yamaha tampaknya benar-benar bisa bangkit lewat Vinales.
Sementara Valentino Rossi tidak tampil begitu bagus di sesi ini dan hanya meraih posisi ke-9.
Rossi berhasil lolos ke Q2 tapi catatan waktunya hari ini tidak sebagus hari pertama kemarin.
The Doctor selamat lolos ke Q2 berkat catatan waktunya kemarin.
Lalu Marc Marquez berada di posisi ke-2 dengan selisih sangat tipis dari Vinales.
Lorenzo mundur penggantinya Pirro
Sedangkan dari kubu Ducati, Jorge Lorenzo akhirnya mundur dari MotoGP Malaysia 2018.
Setelah sempat menjalani hari pertama (FP1 dan FP2), di hari kedua (3/11), Jorge Lorenzo memutuskan untuk mundur dari MotoGP Malaysia.
Keputusan ini diambil setelah performa Jorge Lorenzo yang sangat buruk di FP1 dan FP2.
Jorge Lorenzo hanya sanggup berada di posisi buncit di FP1 dan FP2.
Selisih waktunya ketinggalan sekitar 3-5 detik.
Jorge Lorenzo memang terlalu memaksakan tampil di Sepang.
Padahal, Lorenzo baru menjalani operasi 9 hari yang lalu.
Di atas Desmosedici GP18, Lorenzo merasakan sakit saat ngerem dan membelok.
Sebelumnya, di Jepang, Lorenzo juga melakukan memutuskan mundur setelah menjalani beberapa lap.
Ducati sudah dapatkan penggantinya, namun kali ini bukan Alvaro Bautista.
Alvaro Bautista sudah kembali membela tim Angel Nieto akhir pekan ini.
Pilihan Ducati jatuh ke test rider mereka, Michele Pirro.

Honda PCX Rasa Gold Wing, Cocok Buat Touring

Kesempatan di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018 turut dimanfaatkan PT Astra Honda Motor (AHM) dengan membawa 37 unit berbagai modelnya. Nah pada gelaran tersebut tidak hanya menampilkan produk terbaru saja, AHM juga menarik modifikator untuk menginspirasi para pengguna motor Honda. 

"Kami berusaha berbagi inspirasi tidak hanya melalui produk, tapi juga beragam acara dan kegiatan positif yang akan menghibur pengunjung IMOS," ungkap Marketing Director PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya.

Selain ada PCX Listrik yang mejeng sebagai kendaraan dengan teknologi mutakhir, AHM juga menggendong builder untuk menggarap PCX versi Touring yang nampak seperti Moge Honda Goldwing.

Motor yang dinamakan "Exclusive Touring" ini mengusung gaya modifikasi bagi para riders yang memiliki mobilitas tinggi namun tetap gaya. Beberapa elemen tambahan seperti GPS dan Windshield tinggi, dan kaca spion yang lebih panjang, dan Box tambahan yang dikostumisasi terletak di samping kiri dan kanan, semakin menambah aura motor touring seperti Goldwing

PCX Touring ini digarap oleh builder Tomy Gunawan yang berasal dari Jakarta Barat. Ubahan hanya terjadi pada bagian tampilan, namun dari segi mesin tetap sama seperti PCX keluaran pabrik.

Bagi yang terinspirasi dengan modifikasi PCX Exclusive Touring ini berikut spesifikasinya:

- Custom Fiber Side Box R/L
- Custom Fiber Back Mirror R/L
- Custom Fiber Lumbar Rest 
- Ban Depan Tubeless 110/80 14" Corsa
- Ban Belakang Tubeless 120/70 14" Corsa
- GPS GARMIN NUVI 57L
- Custom Leather Double Seat MB Tech
- Dark Chrome Body & Custom Fiber By Tomy Airbrush
- Air Brush Painting By Tomy Airbrush
- Build & Assemblu by Tomy Airbrush 



Sumber

Heboh Pengumuman STNK Hangus/Dihapus Bila tak Bayar Pajak 2 Tahun, Ini Penjelasan Samsat

Dalam beberapa hari terakhir, netizen disibukkan pembahasan wacana penghapusan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor ( STNK) bila selama dua tahun tak melakukan registrasi ulang alias membayar pajak.

Informasi ini terpajang dalam banner di Samsat Polda Metro Jaya.
Yan (45), salah satu pengunjung Samsat Polda Metro Jaya yang dijumpai Kompas.com mengungkapkan dirinya baru mengetahui peraturan ini setelah membaca banner yang ada di Samsat tersebut.
Meski tidak memiliki kendaraan yang menunggak pajak, Yan menilai peraturan ini baik diberlakukan
Memang sebaiknya ditertibkan (yang tidak membayar pajak). Soalnya bisa membeli kendaraan berarti bisa bertanggung jawab dengan kewajibannya. Saya harap segera menyadarkan yang belum membayar pajak,” ucap Yan.
Robert (42) mengungkapkan dirinya mengetahui peraturan ini dari perbincangan Whatsapp group teman-temannya. Peraturan ini mengingatkan yang belum membayar pajak kendaraan mereka.
"Beberapa ada yang khawatir memang kendaraannya yang belum bayar pajak jadi dihapuskan. Tapi memang harus seperti itu, menyelesaikan kewajibannya. Saya pikir ini bagus juga buat pemasukan daerah, harapannya tidak ada yang malas lagi," ucap Robert yang mengaku dirinya hanya memiliki satu mobil dan motor.
Masyarakat menjadi bingung, apakah mulai diterapkan atau hanya sekadar sosialisasi.
Menurut Kasi STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Bayu Pratama, secara aturan yang tertuang dalam undang-undang Nomor 22 tahun 2009 dan Peraturan Kapolri (Perkap) No.5 tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan memang ada.
"Tetapi selama ini memang belum diterapkan. Untuk menjawab informasi ini, agar masyarakat tidak merasa resah maka kami pastikan tidak benar, karena masih dalam tahap wacana," kata Bayu ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
Bayu menjelaskan, wacana itu muncul setelah Pemprov DKI Jakarta meminta data nyata kendaraan yang teregistrasi di Ibu Kota.
Namun, untuk sampai ke tahap pelaksanaan bisa dikatakan belum tahu kapan karena prosesnya begitu panjang.
Contoh STNK dari sebuah mobil Land Rover. Terlihat mobil berpenggerak empat roda ini digolongkan sebagai Jeep. (KompasOtomotif/Alsadad Rudi)
"Belum kita sosialisasikan, dan juga memikirkan yang lainnya, karena tidak sedikit juga jumlah kendaraan di Jakarta ini. Masyarakat kami harap jangan percaya informasi yang belum pasti, walaupun nanti diadakan kita akan informasikan langsung," ujar Bayu
Senada, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji, belum resmi diberlakukan.
Bentuknya sekarang ini hanya imbauan dan menyampaikan informasi terkait hal tersebut kepada masyarakat luas.
"Kalau penerapannya kita belum tahu kapan, karena masih harus menunggu keputusan dari Kakorlantas Polri," ujar Sumardji ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (24/10/2018) malam.
Sumardji melanjutkan, masyarakat jangan salah menilai bahwa aturan itu sudah berlaku.
Sebelum dimulai, kata dia perlu ada tahap sosialisasi agar pemilik kendaraan bermotor sudah tahu akan ada aturan baru.
"Jadi siapa yang bilang sudah diberlakukan itu salah besar. Kami masih terus mensosialisasikannya dulu sekarang ini, sambil menunggu keputusan dari Kakorlantas," kata dia.
Aturan tersebut mengacu pada Perkap No. 5 Tahun 2012, yaitu:
- Pasal 1 ayat 17 Penghapusan Regident Ranmor adalah bentuk sanksi administratif bagi pemilik Ranmor yang tidak melakukan registrasi ulang atau memperpanjang masa berlaku STNK sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sejak masa berlaku STNK habis berdasarkan data Regident Ranmor pada Polri.
Pasal 110 ayat 1 Ranmor yang telah diregistrasi dapat dihapus dari daftar Regident Ranmor atas dasar: a. permintaan pemilik Ranmor; b. pertimbangan pejabat Regident Ranmor; atau c. pertimbangan pejabat yang berwenang di bidang perizinan penyelenggaraan angkutan umum.
- Pasal 114 1. Penghapusan Regident Ranmor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dilakukan dengan memberikan catatan atau tanda cap stempel “dihapus” pada Kartu Induk dan Buku Register pada Regident Ranmor Kepemilikan dan Pengoperasian Ranmor, pada pangkalan data komputer, serta pada fisik BPKB dan STNK Ranmor yang dihapus. 2. Registrasi Ranmor yang sudah dinyatakan dihapus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diregistrasi kembali.

Nyaman Jadi Simpanan Om Genit

Tak semua perempuan gila harta, tapi banyakan yang iya. Seperti Karin, 34, ini.
Ditinggal suami merantau, eh dia cari tambahan.
Pilihannya jadi simpanan om-om genit.

Kesal dengan kelakuain istrinya, Donwori akhirnya menalak Karin. Bagaimana tak kesal, nama baik dan harga dirinya jatuh gara-gara kelakuan tak tahu malu istrinya.
“Aku merantau bertahun-tahun, tak belani tidur di jalanan demi anak istri. Eh dia malah kelayapan,” keluhnya saat berada di ruang tunggu kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Donwori pikir, Karin ini selama ditinggal ya anteng saja.
Rupanya, istri manis kinyiskinyisnya ini berulah. Entah merasa kurang dengan kiriman suami atau bagaimana, ia malah nyambi jadi simpanan om-om.
Itu pun tak hanya satu orang saja, tapi banyak. Padahal, aku Donwori, saban bulan setidaknya Rp 3 juta ia kirim hanya ke kantong istrinya.
Jumlah itu belum termasuk uang khusus untuk jajan anak.
Mengetahui istrinya merasa kurang hingga cari tambahan ini, tentu saja Donwori gemas.
Pasalnya, bukan dia sendiri yang memergoki. Tapi kabar kenakalan Karin ini ia dengar dari mulut ke mulut, dari gosip ke gosip, hingga kemudian sampailah ke telinganya.
Dari desas-desus yang beredar ke seluruh kampung, Karin ini dikenal sebagai wanita nakal.
Alih-alih mengantarkan anak sekolah atau mengaji di TPA begitu, ia lebih senang menghabiskan waktu paginya senam atau fitness.
Dari aktivitas olahraganya inilah, Karin kenal dengan banyak laki-laki yang mau membayarnya mahal demi mau diajak jalan-jalan bareng.
“Katanya istriku ini juga wanita malam. Pantang pulang sebelum larut. Ke mana saja kalau gakngelayap,” lanjutnya kesal.
Sudah sejak lima tahun merantau, Donwori mengaku sama sekali tidak tahu kalau istrinya ini nakal.
Wong selama ini ia tidak menangkap gerakgerik mencurigakan Karin. Setiap ditelepon pun, Karin juga selalu memamerkan aktifitasnya di rumah.
Entah ngepel lah, menemani anak belajar lah. Pokoknya pencitraannya sempurna.
Ngalah-ngalahin artis FTV atau mereka yang mau nyaleg. Eh ternyata Karin malah ‘melantai’ sama om-om genit.
Ngenesnya, kenakalan Karin ini malah ia dengar dari keluarganya. Tinggal dalam kampung yang sama, orang tua Donwori mendesaknya untuk meninggalkan Karin.
Katanya, Karin sudah jadi wanita gak bener. Bahkan orang tua Donwori kerap mendapati cucunya terlantar pulang sekolah, kumal tak terurus mbok-mbokannya.
“Aku juga dilapori kalau anak-anakku ini kerap nangis histeris gara-gara sering dipukuli Karin ini,” curhat Donwori makin sebal.
Sempat tak percaya dengan laporan para tetangga, Donwori pun akhirnya membobol akun sosial media sang istri.
Kecintaannya pada dunia elektronik saat SMA inilah yang sedikit banyak membantunya. Dan eh lha dalah, ia menemukan banyak sekali chat janjian istrinya ini dengan banyak pria tua yang sepertinya tak perlu ambil pusing soal harta.
“Langsung dia tak talak lewat telepon dan ya hari ini aku mau mberesin semuanya. Sengaja pakai pengacara cek cepet,” pungkasnya. (*/opi)




Janji Lunasi Cicilan, Eh Malah Dijual

Masyarakat di Kota Keripik Tempe ini harus lebih berhati-hati dan waspada agar tidak menjadi korban penipuan. Sebab, di kota ini kembali terjadi aksi penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan Hadi Suwito, warga Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Pria 57 tahun tersebut diduga menipu, dengan korban Adhitya Yuwana Putra, 27, warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek.

Modus yang dipakai pelaku yakni berjanji akan meneruskan cicilan kendaraan bermotor korban. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian sekitar Rp 15 juta. Kini kasus tersebut sedang didalami Satreskrim Polres Trenggalek, mengingat tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Trenggalek, kasus ini bermula sekitar Januari lalu. Kala itu, korban mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) ketika mengendarai sepeda motor roda tiga Viar nomor polisi (nopol) AG 8249 YH yang dibelinya kredit beberapa bulan sebelumnya. Akibat kecelakaan itu, korban takut memakainya lagi. Sebab menurut kepercayaan korban, hal serupa akan terulangi jika menggunakan kendaraan itu kembali.
“Berdasarkan keterangan yang kami dapat, karena alasan itu dia (korban, Red) berniat mencari seseorang yang mau merawat dan meneruskan angsuran kendaraannya tersebut,” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibawa Saputra.
Dia melanjutkan, beberapa hari berselang, kabar tersebut didengar pelaku. Hadi Suwito pun menemui korban dan berkata sanggup merawat, meneruskan angsuran dan tidak akan menjual sepeda motor tersebut. Dengan bujuk rayu yang menyakinkan, korban menyerahkan sepeda motor tersebut tanpa disertai mahar apa pun.
“Korban merasa percaya dengan apa yang diungkapkan pelaku. Sebab, pelaku memiliki toko material sehingga mau menyerahkan sepeda motornya begitu saja,” katanya.
Namun berselang sekitar dua bulan kemudian, datang pihak leasing menagih uang angsuran atau cicilan motor itu. Sebab, sudah sekitar dua bulan korban nunggak angsuran sepeda motornya.
Mengetahui itu, korban langsung menghubungi pelaku untuk menanyakan hal tersebut. Pelaku hanya berjanji akan membayar cicilannya di bulan berikutnya hingga lunas. Ternyata janji hanya janji karena pelaku tidak kunjung membayarnya.
Karena terus ditagih leasing dan takut namanya di-blacklist yang mengakibatkan tidak bisa mengajukan pinjaman modal, korban akhirnya membayar angsuran sepeda motornya serta mencari tahu di mana motor itu.
Korban terkejut ketika sepeda motornya telah dijual kepada orang lain seharga Rp 5 juta dan yang uangnya digunakan keperluan pribadi pelaku. Merasa tertipu, April lalu korban melaporkan kejadian ke Mapolres Trenggalek untuk diselidiki.
Berdasarkan laporan tersebut, polisi terus menyelidiki. Sebab, sepeda motor korban terus berpindah-pindah dan Selasa (23/10) lalu polisi mengetahui sepeda motor korban. Tanpa banyak kata, pelaku dan motor diamankan. Jika terbukti bersalah, pelaku akan diancam pasal 378 KUHP  dengan hukuman empat tahun penjara.
“Kasus ini masih kami dalami, mengingat tidak menutup kemungkinan masih ada korban pelaku lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi terkait tuduhan tersebut, pelaku Hadi Suwito mengelak tuduhan telah menjual sepeda motor tersebut. Sebab, dirinya menyerahkan sepeda motor tersebut kepada rekannya. Itu karena rekannya tersebut juga berjanji akan meneruskan angsuran. Sedangkan uang Rp 5 juta tersebut merupakan pengembalian uang muka, setelah dipotong biaya perbaikan kendaraan yang rusak.
Saya juga tidak tahu mengapa rekan saya itu tidak meneruskan angsurannya,” akunya. (jaz/ed/and)

Kisah Pilu Keluarga FX Ong, Dugaan Orang Ketiga hingga Tega Tembak Kepala Anak dan Istri Sampai Tewas

Kepergian keluarga Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) secara tak wajar membuat para kerabat serta tetangga hingga keluarganya sendiri seakan tak percaya.
Betapa tidak, FX Ong nekat mengakhiri hidup bersama kedua anak serta istrinya dengan menembakkan kepala sendiri menggunakan senjata api jenis revolver.


Berbagai motif pun sedikit demi sedikit mulai terungkap atas keputusan FX Ong untuk bunuh diri bersama keluarga kecilnya, yang di luar nalar para kerabat dekatnya itu.
Isu adanya kehadiran orang ketiga hingga memicu perceraian pun kini terus digali oleh Polresta Palembang. Itu berdasarkan keterangan dari dua asisten rumah tangga korban, Dewi (28) dan Sarah Perdinanti (20).
Menurut Sarah, beberapa waktu belakangan, FX Ong yang akrab dipanggil Koko itu memang mengalami kondisi rumah tangga tak harmonis bersama istrinya, Margaret Yentin Liana (43).

FX Ong diduga memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Margaret hendak menggugat cerai suaminya tersebut.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain, sehingga sering ribut,” kata Sarah, usai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Perebutan hak asuh anak antara Margaret dan FX Ong, menurut Sarah, sering membuat keduanya bertengkar. Sebab, FX Ong enggan melepaskan hak asuh anak mereka kepada istrinya tersebut.
“Koko enggak mau anaknya diasuh Cece, jadi suka ribut begitu (soal hak asuh anak) ”ujarnya.

FX Ong sempat bermain piano dan minta dibuatkan kopi.

Malam sebelum kejadian berdarah tewasnya satu keluarga itu, Dewi asisten rumah tangga korban sempat membuatkan kopi untuk FX Ong sekitar pukul 20.00 WIB.
Sembari menghirup kopi, FX Ong pun juga menyempatkan diri untuk bermain piano di dalam rumah.
“Biasanya Koko kalau ada masalah main piano,”ujar Dewi.
Setelah bermain piano, FX Ong pun sempat mengumpulkan seluruh karyawannya yang bekerja di CV Frantincom yang bergerak di bidang barang dan jasa. 

Seluruh karyawan dikumpulkan, tidak tahu bahas apa,” ungkapnya.
Usai pertemuan bersama para karyawannya, sekitar pukul 00.00 WIB dini hari, FX Ong menyempatkan diri untuk memasak mie instan dan makan di dalam kantor yang berada persis di samping rumah korban.
“Koko masak mie sendiri dan makan di kantornya, kami betul-betul tidak menyangka kalau berakhir seperti ini. Bahkan suara tembakan pun saya tidak dengar malam itu,” ucap Dewi.

Firmansyah (42) tetangga dari FX Ong juga tak menyangka jika pria yang ia kenal ramah dan pandai bergaul tersebut nekat bunuh diri bersama anak, bahkan dua anjing kesayangannya.
Sekitar pukul 21.30 WIB pada Selasa (23/10/2018) malam kemarin, Firmansyah masih sempat bertegur sapa dengan korban. Bahkan, ia pun tak melihat adanya kejanggalan dari FX Ong.
“Orangnya memang supel, malam itu kami masih tegur sapa, tidak ada yang aneh,” ujar Firmansyah.

Meskipun berada di sebelah, Firmansyah juga mengaku tak mendengar suara kegaduhan ataupun letusan saat FX Ong mengakhiri hidup anak dan dua istrinya menggunakan senjata api.
“Tidak ada suara tembakan atau ribut-ribut. Pagi baru tahu saya waktu pembantunya teriak minta tolong melihat anaknya tewas di kamar,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan terhadap empat jenazah satu keluarga tersebut, pihak kepolisian menemukan luka tembak di bagian kepala para korban.
Senjata api jenis revolver pun masih tergenggam erat di tangan FX Ong yang ditemukan tewas berpelukan bersama Margaret di atas kasur kamar lantai satu rumah mereka.

Dugaan kuat bunuh diri

Dugaan kuat bunuh diri yang dilakukan FX Ong, juga diutarakan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Dugaan itu berdasarkan pesan tulisan tangan di komputer meja kerja korban hingga pesan terakhir di grup WhatsApp korban.
"Ada dua lembar kertas yang berisi seperti nada perpisahan disampaikan korban. Tapi kami masih akan cocokkan, apakah betul itu tulisan korban atau bukan,” kata jenderal bintang dua ini.
Tak hanya pesan nada perpisahan, senjata api jenis revolver juga ditemukan di genggaman tangan Ong saat jenazah korban berada di dalam kamar.
Meski demikian, pihak kepolisian masih akan melakukan pencocokan peluru yang menembus keempat kepala satu keluarga ini.

Ada enam peluru yang diletuskan, satu peluru masih dicari. Dua anjing korban juga ditemukan mati,”ujarnya.
Selain itu, seluruh barang berharga milik korban pun tak ditemukan ada yang hilang dalam kejadian tersebut.



Sumber