Kepergian keluarga Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) secara tak wajar membuat para kerabat serta tetangga hingga keluarganya sendiri seakan tak percaya.
Betapa tidak, FX Ong nekat mengakhiri hidup bersama kedua anak serta istrinya dengan menembakkan kepala sendiri menggunakan senjata api jenis revolver.
Berbagai motif pun sedikit demi sedikit mulai terungkap atas keputusan FX Ong untuk bunuh diri bersama keluarga kecilnya, yang di luar nalar para kerabat dekatnya itu.
Isu adanya kehadiran orang ketiga hingga memicu perceraian pun kini terus digali oleh Polresta Palembang. Itu berdasarkan keterangan dari dua asisten rumah tangga korban, Dewi (28) dan Sarah Perdinanti (20).
Menurut Sarah, beberapa waktu belakangan, FX Ong yang akrab dipanggil Koko itu memang mengalami kondisi rumah tangga tak harmonis bersama istrinya, Margaret Yentin Liana (43).
FX Ong diduga memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Margaret hendak menggugat cerai suaminya tersebut.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain, sehingga sering ribut,” kata Sarah, usai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Perebutan hak asuh anak antara Margaret dan FX Ong, menurut Sarah, sering membuat keduanya bertengkar. Sebab, FX Ong enggan melepaskan hak asuh anak mereka kepada istrinya tersebut.
“Koko enggak mau anaknya diasuh Cece, jadi suka ribut begitu (soal hak asuh anak) ”ujarnya.
FX Ong sempat bermain piano dan minta dibuatkan kopi.
Malam sebelum kejadian berdarah tewasnya satu keluarga itu, Dewi asisten rumah tangga korban sempat membuatkan kopi untuk FX Ong sekitar pukul 20.00 WIB.
Sembari menghirup kopi, FX Ong pun juga menyempatkan diri untuk bermain piano di dalam rumah.
“Biasanya Koko kalau ada masalah main piano,”ujar Dewi.
Setelah bermain piano, FX Ong pun sempat mengumpulkan seluruh karyawannya yang bekerja di CV Frantincom yang bergerak di bidang barang dan jasa.
Seluruh karyawan dikumpulkan, tidak tahu bahas apa,” ungkapnya.
Usai pertemuan bersama para karyawannya, sekitar pukul 00.00 WIB dini hari, FX Ong menyempatkan diri untuk memasak mie instan dan makan di dalam kantor yang berada persis di samping rumah korban.
“Koko masak mie sendiri dan makan di kantornya, kami betul-betul tidak menyangka kalau berakhir seperti ini. Bahkan suara tembakan pun saya tidak dengar malam itu,” ucap Dewi.
Firmansyah (42) tetangga dari FX Ong juga tak menyangka jika pria yang ia kenal ramah dan pandai bergaul tersebut nekat bunuh diri bersama anak, bahkan dua anjing kesayangannya.
Sekitar pukul 21.30 WIB pada Selasa (23/10/2018) malam kemarin, Firmansyah masih sempat bertegur sapa dengan korban. Bahkan, ia pun tak melihat adanya kejanggalan dari FX Ong.
“Orangnya memang supel, malam itu kami masih tegur sapa, tidak ada yang aneh,” ujar Firmansyah.
Meskipun berada di sebelah, Firmansyah juga mengaku tak mendengar suara kegaduhan ataupun letusan saat FX Ong mengakhiri hidup anak dan dua istrinya menggunakan senjata api.
“Tidak ada suara tembakan atau ribut-ribut. Pagi baru tahu saya waktu pembantunya teriak minta tolong melihat anaknya tewas di kamar,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan terhadap empat jenazah satu keluarga tersebut, pihak kepolisian menemukan luka tembak di bagian kepala para korban.
Senjata api jenis revolver pun masih tergenggam erat di tangan FX Ong yang ditemukan tewas berpelukan bersama Margaret di atas kasur kamar lantai satu rumah mereka.
Dugaan kuat bunuh diri
Dugaan kuat bunuh diri yang dilakukan FX Ong, juga diutarakan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Dugaan itu berdasarkan pesan tulisan tangan di komputer meja kerja korban hingga pesan terakhir di grup WhatsApp korban.
"Ada dua lembar kertas yang berisi seperti nada perpisahan disampaikan korban. Tapi kami masih akan cocokkan, apakah betul itu tulisan korban atau bukan,” kata jenderal bintang dua ini.
Tak hanya pesan nada perpisahan, senjata api jenis revolver juga ditemukan di genggaman tangan Ong saat jenazah korban berada di dalam kamar.
Meski demikian, pihak kepolisian masih akan melakukan pencocokan peluru yang menembus keempat kepala satu keluarga ini.
Ada enam peluru yang diletuskan, satu peluru masih dicari. Dua anjing korban juga ditemukan mati,”ujarnya.
Selain itu, seluruh barang berharga milik korban pun tak ditemukan ada yang hilang dalam kejadian tersebut.
No comments:
Post a Comment