Haduh, capek banget rasanya ngasih tahu ke teman-teman terdekat untuk berhenti merokok. Apalagi perokok seringkali 'kepedean' karena merasa rokok tidak menimbulkan bahaya pada badan mereka.
Daripada pusing-pusing, coba nih kasih artikel yang satu ini atau bacain di depan teman kamu penjelasan dari dokter spesialis jantung, dr Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA yang juga penulis buku 'Sebelum Anda Pergi ke Dokter Jantung'.
Banyak yang tanya ke Instagram saya, kok si dia aman-aman saja meski ngerokok? Aman-aman saja itu definisinya apa ya? Dia pasti belum periksa haha," jawab dokter yang akrab disapa dr Vito itu sambil terkekeh.
Dokter Vito lantas mencontohkan dirinya yang makan sambal satu dua sendok atau banyak sekali bisa merasa baik-baik saja dan tidak kepedasan. Tapi temannya, makan sedikit saja sudah bisa berkeringat dingin. Nah begitu juga respon tubuh kita terhadap rokok dan nikotin yang bisa beda-beda.
Sehingga kita jangan bandingkan dengan orang lain 'kok dia aman-aman aja? Dia enggak?'" tegasnya.
Waduh, kalau si bapak yang merokok 15 tahun itu baik-baik saja mungkin kamu yang baru mau coba-coba merokok malah kena efek yang lebih cepat darinya. Atau mungkin si bapak itu justru kena risiko dari asap rokok yang terakumulasi di tubuhnya dari tahun ke tahun tapi kamu sendiri yang tidak mengetahuinya?
Lebih bagus sih berhenti merokok sekalian sebelum menyesal.
Sumber
Daripada pusing-pusing, coba nih kasih artikel yang satu ini atau bacain di depan teman kamu penjelasan dari dokter spesialis jantung, dr Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA yang juga penulis buku 'Sebelum Anda Pergi ke Dokter Jantung'.
Banyak yang tanya ke Instagram saya, kok si dia aman-aman saja meski ngerokok? Aman-aman saja itu definisinya apa ya? Dia pasti belum periksa haha," jawab dokter yang akrab disapa dr Vito itu sambil terkekeh.
Dokter Vito lantas mencontohkan dirinya yang makan sambal satu dua sendok atau banyak sekali bisa merasa baik-baik saja dan tidak kepedasan. Tapi temannya, makan sedikit saja sudah bisa berkeringat dingin. Nah begitu juga respon tubuh kita terhadap rokok dan nikotin yang bisa beda-beda.
Sehingga kita jangan bandingkan dengan orang lain 'kok dia aman-aman aja? Dia enggak?'" tegasnya.
Waduh, kalau si bapak yang merokok 15 tahun itu baik-baik saja mungkin kamu yang baru mau coba-coba merokok malah kena efek yang lebih cepat darinya. Atau mungkin si bapak itu justru kena risiko dari asap rokok yang terakumulasi di tubuhnya dari tahun ke tahun tapi kamu sendiri yang tidak mengetahuinya?
Lebih bagus sih berhenti merokok sekalian sebelum menyesal.
Sumber
No comments:
Post a Comment