Heboh Pengumuman STNK Hangus/Dihapus Bila tak Bayar Pajak 2 Tahun, Ini Penjelasan Samsat

Dalam beberapa hari terakhir, netizen disibukkan pembahasan wacana penghapusan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor ( STNK) bila selama dua tahun tak melakukan registrasi ulang alias membayar pajak.

Informasi ini terpajang dalam banner di Samsat Polda Metro Jaya.
Yan (45), salah satu pengunjung Samsat Polda Metro Jaya yang dijumpai Kompas.com mengungkapkan dirinya baru mengetahui peraturan ini setelah membaca banner yang ada di Samsat tersebut.
Meski tidak memiliki kendaraan yang menunggak pajak, Yan menilai peraturan ini baik diberlakukan
Memang sebaiknya ditertibkan (yang tidak membayar pajak). Soalnya bisa membeli kendaraan berarti bisa bertanggung jawab dengan kewajibannya. Saya harap segera menyadarkan yang belum membayar pajak,” ucap Yan.
Robert (42) mengungkapkan dirinya mengetahui peraturan ini dari perbincangan Whatsapp group teman-temannya. Peraturan ini mengingatkan yang belum membayar pajak kendaraan mereka.
"Beberapa ada yang khawatir memang kendaraannya yang belum bayar pajak jadi dihapuskan. Tapi memang harus seperti itu, menyelesaikan kewajibannya. Saya pikir ini bagus juga buat pemasukan daerah, harapannya tidak ada yang malas lagi," ucap Robert yang mengaku dirinya hanya memiliki satu mobil dan motor.
Masyarakat menjadi bingung, apakah mulai diterapkan atau hanya sekadar sosialisasi.
Menurut Kasi STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Bayu Pratama, secara aturan yang tertuang dalam undang-undang Nomor 22 tahun 2009 dan Peraturan Kapolri (Perkap) No.5 tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan memang ada.
"Tetapi selama ini memang belum diterapkan. Untuk menjawab informasi ini, agar masyarakat tidak merasa resah maka kami pastikan tidak benar, karena masih dalam tahap wacana," kata Bayu ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
Bayu menjelaskan, wacana itu muncul setelah Pemprov DKI Jakarta meminta data nyata kendaraan yang teregistrasi di Ibu Kota.
Namun, untuk sampai ke tahap pelaksanaan bisa dikatakan belum tahu kapan karena prosesnya begitu panjang.
Contoh STNK dari sebuah mobil Land Rover. Terlihat mobil berpenggerak empat roda ini digolongkan sebagai Jeep. (KompasOtomotif/Alsadad Rudi)
"Belum kita sosialisasikan, dan juga memikirkan yang lainnya, karena tidak sedikit juga jumlah kendaraan di Jakarta ini. Masyarakat kami harap jangan percaya informasi yang belum pasti, walaupun nanti diadakan kita akan informasikan langsung," ujar Bayu
Senada, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji, belum resmi diberlakukan.
Bentuknya sekarang ini hanya imbauan dan menyampaikan informasi terkait hal tersebut kepada masyarakat luas.
"Kalau penerapannya kita belum tahu kapan, karena masih harus menunggu keputusan dari Kakorlantas Polri," ujar Sumardji ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (24/10/2018) malam.
Sumardji melanjutkan, masyarakat jangan salah menilai bahwa aturan itu sudah berlaku.
Sebelum dimulai, kata dia perlu ada tahap sosialisasi agar pemilik kendaraan bermotor sudah tahu akan ada aturan baru.
"Jadi siapa yang bilang sudah diberlakukan itu salah besar. Kami masih terus mensosialisasikannya dulu sekarang ini, sambil menunggu keputusan dari Kakorlantas," kata dia.
Aturan tersebut mengacu pada Perkap No. 5 Tahun 2012, yaitu:
- Pasal 1 ayat 17 Penghapusan Regident Ranmor adalah bentuk sanksi administratif bagi pemilik Ranmor yang tidak melakukan registrasi ulang atau memperpanjang masa berlaku STNK sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sejak masa berlaku STNK habis berdasarkan data Regident Ranmor pada Polri.
Pasal 110 ayat 1 Ranmor yang telah diregistrasi dapat dihapus dari daftar Regident Ranmor atas dasar: a. permintaan pemilik Ranmor; b. pertimbangan pejabat Regident Ranmor; atau c. pertimbangan pejabat yang berwenang di bidang perizinan penyelenggaraan angkutan umum.
- Pasal 114 1. Penghapusan Regident Ranmor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 dilakukan dengan memberikan catatan atau tanda cap stempel “dihapus” pada Kartu Induk dan Buku Register pada Regident Ranmor Kepemilikan dan Pengoperasian Ranmor, pada pangkalan data komputer, serta pada fisik BPKB dan STNK Ranmor yang dihapus. 2. Registrasi Ranmor yang sudah dinyatakan dihapus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diregistrasi kembali.

Nyaman Jadi Simpanan Om Genit

Tak semua perempuan gila harta, tapi banyakan yang iya. Seperti Karin, 34, ini.
Ditinggal suami merantau, eh dia cari tambahan.
Pilihannya jadi simpanan om-om genit.

Kesal dengan kelakuain istrinya, Donwori akhirnya menalak Karin. Bagaimana tak kesal, nama baik dan harga dirinya jatuh gara-gara kelakuan tak tahu malu istrinya.
“Aku merantau bertahun-tahun, tak belani tidur di jalanan demi anak istri. Eh dia malah kelayapan,” keluhnya saat berada di ruang tunggu kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Donwori pikir, Karin ini selama ditinggal ya anteng saja.
Rupanya, istri manis kinyiskinyisnya ini berulah. Entah merasa kurang dengan kiriman suami atau bagaimana, ia malah nyambi jadi simpanan om-om.
Itu pun tak hanya satu orang saja, tapi banyak. Padahal, aku Donwori, saban bulan setidaknya Rp 3 juta ia kirim hanya ke kantong istrinya.
Jumlah itu belum termasuk uang khusus untuk jajan anak.
Mengetahui istrinya merasa kurang hingga cari tambahan ini, tentu saja Donwori gemas.
Pasalnya, bukan dia sendiri yang memergoki. Tapi kabar kenakalan Karin ini ia dengar dari mulut ke mulut, dari gosip ke gosip, hingga kemudian sampailah ke telinganya.
Dari desas-desus yang beredar ke seluruh kampung, Karin ini dikenal sebagai wanita nakal.
Alih-alih mengantarkan anak sekolah atau mengaji di TPA begitu, ia lebih senang menghabiskan waktu paginya senam atau fitness.
Dari aktivitas olahraganya inilah, Karin kenal dengan banyak laki-laki yang mau membayarnya mahal demi mau diajak jalan-jalan bareng.
“Katanya istriku ini juga wanita malam. Pantang pulang sebelum larut. Ke mana saja kalau gakngelayap,” lanjutnya kesal.
Sudah sejak lima tahun merantau, Donwori mengaku sama sekali tidak tahu kalau istrinya ini nakal.
Wong selama ini ia tidak menangkap gerakgerik mencurigakan Karin. Setiap ditelepon pun, Karin juga selalu memamerkan aktifitasnya di rumah.
Entah ngepel lah, menemani anak belajar lah. Pokoknya pencitraannya sempurna.
Ngalah-ngalahin artis FTV atau mereka yang mau nyaleg. Eh ternyata Karin malah ‘melantai’ sama om-om genit.
Ngenesnya, kenakalan Karin ini malah ia dengar dari keluarganya. Tinggal dalam kampung yang sama, orang tua Donwori mendesaknya untuk meninggalkan Karin.
Katanya, Karin sudah jadi wanita gak bener. Bahkan orang tua Donwori kerap mendapati cucunya terlantar pulang sekolah, kumal tak terurus mbok-mbokannya.
“Aku juga dilapori kalau anak-anakku ini kerap nangis histeris gara-gara sering dipukuli Karin ini,” curhat Donwori makin sebal.
Sempat tak percaya dengan laporan para tetangga, Donwori pun akhirnya membobol akun sosial media sang istri.
Kecintaannya pada dunia elektronik saat SMA inilah yang sedikit banyak membantunya. Dan eh lha dalah, ia menemukan banyak sekali chat janjian istrinya ini dengan banyak pria tua yang sepertinya tak perlu ambil pusing soal harta.
“Langsung dia tak talak lewat telepon dan ya hari ini aku mau mberesin semuanya. Sengaja pakai pengacara cek cepet,” pungkasnya. (*/opi)




Janji Lunasi Cicilan, Eh Malah Dijual

Masyarakat di Kota Keripik Tempe ini harus lebih berhati-hati dan waspada agar tidak menjadi korban penipuan. Sebab, di kota ini kembali terjadi aksi penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan Hadi Suwito, warga Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Pria 57 tahun tersebut diduga menipu, dengan korban Adhitya Yuwana Putra, 27, warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek.

Modus yang dipakai pelaku yakni berjanji akan meneruskan cicilan kendaraan bermotor korban. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian sekitar Rp 15 juta. Kini kasus tersebut sedang didalami Satreskrim Polres Trenggalek, mengingat tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Trenggalek, kasus ini bermula sekitar Januari lalu. Kala itu, korban mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) ketika mengendarai sepeda motor roda tiga Viar nomor polisi (nopol) AG 8249 YH yang dibelinya kredit beberapa bulan sebelumnya. Akibat kecelakaan itu, korban takut memakainya lagi. Sebab menurut kepercayaan korban, hal serupa akan terulangi jika menggunakan kendaraan itu kembali.
“Berdasarkan keterangan yang kami dapat, karena alasan itu dia (korban, Red) berniat mencari seseorang yang mau merawat dan meneruskan angsuran kendaraannya tersebut,” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibawa Saputra.
Dia melanjutkan, beberapa hari berselang, kabar tersebut didengar pelaku. Hadi Suwito pun menemui korban dan berkata sanggup merawat, meneruskan angsuran dan tidak akan menjual sepeda motor tersebut. Dengan bujuk rayu yang menyakinkan, korban menyerahkan sepeda motor tersebut tanpa disertai mahar apa pun.
“Korban merasa percaya dengan apa yang diungkapkan pelaku. Sebab, pelaku memiliki toko material sehingga mau menyerahkan sepeda motornya begitu saja,” katanya.
Namun berselang sekitar dua bulan kemudian, datang pihak leasing menagih uang angsuran atau cicilan motor itu. Sebab, sudah sekitar dua bulan korban nunggak angsuran sepeda motornya.
Mengetahui itu, korban langsung menghubungi pelaku untuk menanyakan hal tersebut. Pelaku hanya berjanji akan membayar cicilannya di bulan berikutnya hingga lunas. Ternyata janji hanya janji karena pelaku tidak kunjung membayarnya.
Karena terus ditagih leasing dan takut namanya di-blacklist yang mengakibatkan tidak bisa mengajukan pinjaman modal, korban akhirnya membayar angsuran sepeda motornya serta mencari tahu di mana motor itu.
Korban terkejut ketika sepeda motornya telah dijual kepada orang lain seharga Rp 5 juta dan yang uangnya digunakan keperluan pribadi pelaku. Merasa tertipu, April lalu korban melaporkan kejadian ke Mapolres Trenggalek untuk diselidiki.
Berdasarkan laporan tersebut, polisi terus menyelidiki. Sebab, sepeda motor korban terus berpindah-pindah dan Selasa (23/10) lalu polisi mengetahui sepeda motor korban. Tanpa banyak kata, pelaku dan motor diamankan. Jika terbukti bersalah, pelaku akan diancam pasal 378 KUHP  dengan hukuman empat tahun penjara.
“Kasus ini masih kami dalami, mengingat tidak menutup kemungkinan masih ada korban pelaku lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi terkait tuduhan tersebut, pelaku Hadi Suwito mengelak tuduhan telah menjual sepeda motor tersebut. Sebab, dirinya menyerahkan sepeda motor tersebut kepada rekannya. Itu karena rekannya tersebut juga berjanji akan meneruskan angsuran. Sedangkan uang Rp 5 juta tersebut merupakan pengembalian uang muka, setelah dipotong biaya perbaikan kendaraan yang rusak.
Saya juga tidak tahu mengapa rekan saya itu tidak meneruskan angsurannya,” akunya. (jaz/ed/and)

Kisah Pilu Keluarga FX Ong, Dugaan Orang Ketiga hingga Tega Tembak Kepala Anak dan Istri Sampai Tewas

Kepergian keluarga Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) secara tak wajar membuat para kerabat serta tetangga hingga keluarganya sendiri seakan tak percaya.
Betapa tidak, FX Ong nekat mengakhiri hidup bersama kedua anak serta istrinya dengan menembakkan kepala sendiri menggunakan senjata api jenis revolver.


Berbagai motif pun sedikit demi sedikit mulai terungkap atas keputusan FX Ong untuk bunuh diri bersama keluarga kecilnya, yang di luar nalar para kerabat dekatnya itu.
Isu adanya kehadiran orang ketiga hingga memicu perceraian pun kini terus digali oleh Polresta Palembang. Itu berdasarkan keterangan dari dua asisten rumah tangga korban, Dewi (28) dan Sarah Perdinanti (20).
Menurut Sarah, beberapa waktu belakangan, FX Ong yang akrab dipanggil Koko itu memang mengalami kondisi rumah tangga tak harmonis bersama istrinya, Margaret Yentin Liana (43).

FX Ong diduga memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Margaret hendak menggugat cerai suaminya tersebut.
“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain, sehingga sering ribut,” kata Sarah, usai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).
Perebutan hak asuh anak antara Margaret dan FX Ong, menurut Sarah, sering membuat keduanya bertengkar. Sebab, FX Ong enggan melepaskan hak asuh anak mereka kepada istrinya tersebut.
“Koko enggak mau anaknya diasuh Cece, jadi suka ribut begitu (soal hak asuh anak) ”ujarnya.

FX Ong sempat bermain piano dan minta dibuatkan kopi.

Malam sebelum kejadian berdarah tewasnya satu keluarga itu, Dewi asisten rumah tangga korban sempat membuatkan kopi untuk FX Ong sekitar pukul 20.00 WIB.
Sembari menghirup kopi, FX Ong pun juga menyempatkan diri untuk bermain piano di dalam rumah.
“Biasanya Koko kalau ada masalah main piano,”ujar Dewi.
Setelah bermain piano, FX Ong pun sempat mengumpulkan seluruh karyawannya yang bekerja di CV Frantincom yang bergerak di bidang barang dan jasa. 

Seluruh karyawan dikumpulkan, tidak tahu bahas apa,” ungkapnya.
Usai pertemuan bersama para karyawannya, sekitar pukul 00.00 WIB dini hari, FX Ong menyempatkan diri untuk memasak mie instan dan makan di dalam kantor yang berada persis di samping rumah korban.
“Koko masak mie sendiri dan makan di kantornya, kami betul-betul tidak menyangka kalau berakhir seperti ini. Bahkan suara tembakan pun saya tidak dengar malam itu,” ucap Dewi.

Firmansyah (42) tetangga dari FX Ong juga tak menyangka jika pria yang ia kenal ramah dan pandai bergaul tersebut nekat bunuh diri bersama anak, bahkan dua anjing kesayangannya.
Sekitar pukul 21.30 WIB pada Selasa (23/10/2018) malam kemarin, Firmansyah masih sempat bertegur sapa dengan korban. Bahkan, ia pun tak melihat adanya kejanggalan dari FX Ong.
“Orangnya memang supel, malam itu kami masih tegur sapa, tidak ada yang aneh,” ujar Firmansyah.

Meskipun berada di sebelah, Firmansyah juga mengaku tak mendengar suara kegaduhan ataupun letusan saat FX Ong mengakhiri hidup anak dan dua istrinya menggunakan senjata api.
“Tidak ada suara tembakan atau ribut-ribut. Pagi baru tahu saya waktu pembantunya teriak minta tolong melihat anaknya tewas di kamar,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan terhadap empat jenazah satu keluarga tersebut, pihak kepolisian menemukan luka tembak di bagian kepala para korban.
Senjata api jenis revolver pun masih tergenggam erat di tangan FX Ong yang ditemukan tewas berpelukan bersama Margaret di atas kasur kamar lantai satu rumah mereka.

Dugaan kuat bunuh diri

Dugaan kuat bunuh diri yang dilakukan FX Ong, juga diutarakan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Dugaan itu berdasarkan pesan tulisan tangan di komputer meja kerja korban hingga pesan terakhir di grup WhatsApp korban.
"Ada dua lembar kertas yang berisi seperti nada perpisahan disampaikan korban. Tapi kami masih akan cocokkan, apakah betul itu tulisan korban atau bukan,” kata jenderal bintang dua ini.
Tak hanya pesan nada perpisahan, senjata api jenis revolver juga ditemukan di genggaman tangan Ong saat jenazah korban berada di dalam kamar.
Meski demikian, pihak kepolisian masih akan melakukan pencocokan peluru yang menembus keempat kepala satu keluarga ini.

Ada enam peluru yang diletuskan, satu peluru masih dicari. Dua anjing korban juga ditemukan mati,”ujarnya.
Selain itu, seluruh barang berharga milik korban pun tak ditemukan ada yang hilang dalam kejadian tersebut.



Sumber

Rencana Menikah Gagal, Calon Pengantin Pria Meninggal Ditabrak Pikup yang Melaju Ugal-ugalan

Mobil Pikup Carry BK 8440 RE melaju kencang melawan arus lalu lintas dengan ugal-ugalan, menabrak sepasang kekasih yang mengendarai sepeda motor Megapro plat BK 3275 ACV. Sepasang kekasih menjadi korban saat kejadian di Jalan Sudirman Kota Binjai, Selasa malam sekitar pukul 23.15 (23/10/2018)

Dentuman keras terjadi, darah segar berceceran di aspal. Wanita yang berada di boncengan terhempas, terpental jauh dari sepeda motor. Sepeda motor penyok parah hingga bagian depan tak berbentuk normal, mobil pikup bagian depan juga penyok ke bagian dalam cukup parah.
Pengendara sepeda motor diketahui Pramula Hadi Kesuma (28) meninggal dunia setelah meregang nyawa, dengan kondisi kepala berlumur darah. Teman wanita Pramu, Hawa Ul Husna Nasution juga dalam keadaan kritis dengan berlumur darah, namun masih selamat dibawa ke RS Djoelham.
Kencang kali tadi mobil pikupnya lawan arah, ada 120 (km/perjam) an kencangnya. Mabuk itu sopir pikupnya, tadi kernetnya ngaku. Parah kali, sepasang kasih ini parah, yang laki-laki meninggal dunia, yang perempuan kritis masih selamat," kata saksi mata, Irwansyah.
"Orang kampungku korbannya, darah manis ini mereka sudah mau nikah, anak-anak muda," kata Irwansyah, warga Jalan Sudirman Gang Matse.
Pramula Hadi diketahui hendak mengantar pulang Hawa Ul Husna (21) Warga Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Binjai. Pram karib disapa melaju dari arah gedung Sky Croos menuju Lapang Merdeka Kota Binjai. Di saat bersamaan, pengemudi pikup memacu pedal gas datang dari arah berlawanan melawan arus lalu lintas.
Warga lain, Imada mengaku kenal dengan korban Pramula. Sebelum kejadian maut, Imada dan Pramula sempat bertemu sore hari, dan bersapa memberi tahu ingin menikah.
Tadi sore jumpa pulang kerja di Melody Karaoke, mau nikah dia, sudah tunangan, sudah pakai cincin dia. Gak sangka meninggal malam ini," kata Imada.
Informasi dihimpun di RS Djoelham, Hawaul Husna mengalami patah kaki, dan beberapa luka pada bagian tubuhnya. Hawaul Husna masih trauma berat atss kejadian ini.
Sopir pikap dikabarkan sudah diamankan pihak kepolisian. Pascakejadian sopir sempat berupaya kabur melarikan diri, namun dihadang warga yang berada di sekitar lokasi. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa ini. Dua unit kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Unit Laka Lantas Polres Binjai.

Seorang PNS Ditemukan Bersimbah Darah, Diduga akan Bunuh Diri

Pria berinisial KR (54), warga Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, ditemukan bersimbah darah di rumahya, Selasa (23/10/2018) pukul 12.30 WIB.
KR segera memberikan pertolongan dan melarikannya ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Yuliddin Away (RSUD-YA) Tapaktuan.

Pria yang berstatus sebagai PNS ini dalam kondisi kritis, dengan luka sayatan di tangan kirinya.
Diduga KR melakukan percobaan bunuh diri.
Informasi yang diterima Serambinews.com, KR yang dalam kondisi kritis ditemukan oleh Falen, Mardiah, dan Azwar.
Ketiganya datang ke rumah KR karena merasakan adanya keanehan pada siang tersebut.
Sebab biasanya KR setiap pagi, sebelum ke kantor, selalu sarapan pagi di rumah Falen.
Merasa ada yang aneh, ketiga orang ini datang ke rumah korban yang berada di Dusun Hulu Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, untuk memastikan keadaan korban.
Apalagi selama ini KR tinggal sendiri di rumahnya.
Setiba para saksi di rumah korban dan memanggil korban dari luar rumah, namun korban tidak menjawab.
"Kemudian para saksi mengintai dari luar cendela luar rumah korban, namun juga korban tidak terlihat oleh para saksi. Setelah itu para saksi mencoba mendorong pintu utama rumah korban dengan cara mendorong, setelah pintu utama terbuka para saksi masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah dalam keadaan terlukup dan bersimbah darah di sudut ruang tamu korban," ungkap Kapolres Aceh Selatan, AKBP Dedy Sadsono ST saat dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (23/10/2018) sore.
Selanjutnya, tambah Kapolres, Saksi Falen ke luar rumah untuk mencari bantuan dari tetangga rumah korban.
Sedangkan saksi Azwar melakukan pertolongan terhadap korban dengan cara memegang lengan tangan sebelah kiri korban untuk menahan supaya darah tidak keluar lagi.
Selanjutnya, lanjut Kapolres, saksi Falen menghubungi Ambulans Pukesmas Lhok Bengkuang Timur melalui hp.
"Sesampai Ambulans, korban langsung dibawa ke rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan untuk dilakukan pertolongan medis serta didampinggi oleh pihak keluarga dan pers Polsek Tapaktuan," pungkas Kapolres Aceh Selatan sembari menambahkan saat ini kasus tersebut dalam lidik Polsek Tapaktuan.



Detik-detik 60 Orang Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Festival Pembakaran Patung Iblis


Sebuah kereta yang melaju kencang menujukerumunan yang menyaksikan kembang api selama festival keagamaan di India utara pada Jumat malam, telah menewaskan sedikitnya 60 orang, kata polisi.
Kereta itu gagal berhenti ketika sampai di pinggiran Kota Amritsar, India.
Perwira polisi kereta api Sukhwinder Singh mengatakan pada hari Sabtu pagi bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 60.
Kantor berita Pers Trust of India mengatakan dua kereta datang dari arah yang berlawanan di jalur yang terpisah pada saat yang sama, memberi sedikit kesempatan bagi orang-orang untuk melarikan diri.
Korban-korban itu disebabkan oleh salah satu kereta, kata pihak berwenang.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih dengan kecelakaan itu.
Seorang saksi mengatakan kereta itu bahkan tidak membunyikan peluitnya ketika melaju melewati situs itu, di mana ratusan orang menyaksikan pembakaran patung iblis atau Rakshasa Rahwana selama festival Hindu Dussehra.
Saat patung itu dibakar dan kembang api yang ada di patung juga meledak-ledak, kerumunan mulai mundur ke arah rel kereta api sambil mengamati acara tersebut hingga tidak menyadari jalur tersebut berbahaya.
Mengapa pihak berwenang mengizinkan pertunjukan kembang api begitu dekat dengan jalur kereta api?" kata seorang saksi mata.
 Dia mengatakan kepada saluran televisi bahwa dia kehilangan dua saudara laki-lakinya.
Saksi mata yang lain mengatakan para korban tidak menyadari kereta api datang karena suara kembang api terlalu keras.
Navjot Kaur Siddhu, seorang politisi partai Kongres lokal yang merupakan tamu utama dalam festival, mengatakan perayaan itu berlangsung di daerah tersebut setiap tahun dan otoritas kereta api disiagakan untuk menjalankan kereta dengan kecepatan lambat.
"Sejumlah besar orang tinggal di daerah itu dengan rumah-rumah di kedua sisi rel kereta api," katanya.
Namun, Junior Railways Minisfter, Manoj Sinha, mengatakan setelah mengunjungi lokasi kecelakaan bahwa penyelenggara tidak menyiagakan otoritas kereta api tentang rencana mereka untuk mengadakan acara di sana.
Shatrughan Das, seorang pekerja pabrik 35 tahun yang terluka, mengatakan dia duduk dekat dengan rel kereta api sambil menyaksikan kembang api.
"Saya tidak melihat kereta datang. Saya jatuh pingsan. Saya melihat polisi membawa saya ke rumah sakit ketika saya sadar."
"Saya merasakan sakit kepala yang kuat dan sakit di punggung serta kaki saya," kata Das dari tempat tidurnya di rumah sakit.
Setelah kecelakaan itu, orang-orang bergegas ke situs, sekitar 465 kilometer utara New Delhi, dan berteriak pada petugas kereta api karena tidak mengambil tindakan pencegahan.
Setidaknya 50 orang luka-luka dirawat di rumah sakit yang dikelola pemerintah, Rajesh Sharma, seorang hakim, mengatakan. (ABC News)


Bocah Ini Terbang 6.000 Km untuk Bunuh Gadis Kenalannya



Seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun terbang sejauh lebih dari 6.000 kilometer untuk bertemu dengan gadis yang dikenalnya di dunia maya.
Saat bertemu dan cintanya ditolak, bocah itu membunuh gadis tersebut memutilasi lalu membuang potongan tubuh korban ke tong sampah dan gorong-gorong.
Pada Agustus lalu, Kirill Volsky, yang tinggal di kota Khabarovsk, Rusia, berbohong pada ibunya.
Dia mengatakan, dia menginap bersama seorang teman sekolahnya di kediaman nenek kawannya itu.

Kenyataannya, Kirill menggunakan seluruh tabungannya untuk membeli tiket pesawat ke Moskwa untuk bertemu dengan gadis yang dikenalnya di media sosial.
Kirill mengatakan kepada Kristina Khamrayeva bahwa dia sedang menuju ke Moskwa dengan ibunya untuk menghadiri pesta pernikahan teman keluarga.
Di Moskwa, Kirill dan Kristina bertemu beberapa kali. Namun, Kirill menjadi "cemburu" karena gadis itu tidak menghabiskan waktu dengannya tetapi juga dengan teman-temannya.
Kirill kemudian mengatakan kepada Kristina bahwa dia ingin menikahinya dan memiliki anak bersama gadis itu setelah menyelesaikan wajib militer.
Namun, Kristina menolak cinta Kirill.

Marah karena ditolak, Kirill kemudian membunuh Kristina dengan menggunakan pisau di apartemen sewaannya.
Untuk menghilangkan jejak, Kirill memutilasi jenazah Kristina serta membuangnya ke tempat sampah dan gorong-gorong.
Karena Kristina kemudian tak kunjung pulang, keluarganya melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Polisi langsung melakukan pencarian terhadap gadis yang terakhir kali terlihat pada 26 Agustus itu.
Saat dinyatakan hilang Kristina mengenakan jins hitam, sepatu hitam, t-shirt putih bermotir strawberry serta membawa tas punggung berwarna merah muda.
Penyelidikan menuntun polisi ke nama Kirill Volsky. Polisi lalu terbang ke Khabarovsk untuk menanyai bocah itu dengan menggunakan mesin detektor kebohongan.

Dalam pemeriksaan Kirill akhirnya mengaku telah membunuh Kristina dan menunjukkan lokasi tempat dia membuang potongan jenazah korban.
Sayangnya, polisi tidak menemukan satu pun potongan tubuh Kristina. Kini Kirill ditahan dan menunggu jalannya sidang.




Guru SMAN 4 Kupang Sempoyongan Dianiaya Orangtua Murid di Ruang Kelas


Makrina Bika (57), guru Bahasa Inggris SMA Negeri 4 Kota Kupang sempat sempoyongan dianiaya orangtua murid di dalam ruang kelas, Kamis (18/10/2018).
Makrina mendapat dua kali tendangan di bagian perut dari Matheos Tuflasa (50), ayah MT (17) yang menerobos masuk ke ruang kelas XI IPA 4 saat guru senior itu sedang mengajar para siswanya.
Menurut saksi mata, setelah masuk ke dalam ruangan kelas, Matheos langsung menghampiri korban dan menendangnya hingga menyebabkan korban sempoyongan dan terduduk di kursi.
Menurut Erens Tualaka (37), pengelola perpustakaan SMAN 4 Kupang yang menyaksikan awal kejadian ini, mulanya MT (17), siswi kelas XI IPA 4 yang berjalan melalui koridor menuju perpustakaan sekolah itu bersenggolan dengan guru Makrina Bika. Akibatnya, telepon gengdam sang guru sepuh itu terjatuh. MT terus berjalan tanpa mempedulikan peristiwa itu.
Makrina yang bermaksud menegur kemudian mengikuti MT dan bertanya sambil mencolek pipinya. Namun, di luar dugaan MT malah mengeluarkan kata kata kasar kepada gurunya beberapa kali.
"Tadi dia (MT) mengeluarkan makian kasar lebih dari lima kali dengan suara keras, banyak orang yang dengar selain saya, padahal Ibu Makrina hanya pegang sedikit di pipinya," ungkap Erens.
Tak berhenti di situ, MT menelepon ayahnya sambil menangis. "Saya coba tanya dia (MT) dan tenangkan dia lalu bertanya kenapa beberapa hari tidak masuk sekolah, namun ia tetap berusaha menelepon ayahnya," tutur Eben Simanjuntak, (48) guru mata pelajaran Fisika.
Eben menceritakan, MT tidak merespon apa yang ia tanyakan karena fokus menelepon ayahnya dan melaporkan kejadian yang dialami. Tak berselang lama setelah kejadian itu, ketika memasuki jam keenam pelajaran, tiba tiba saja Matheos, ayah MT masuk ke ruang kelas dan menganiaya sang guru yang sedang mengajar.
Saat itu kita dengar suara ribut di kelas karena anak-anak (siswa-siswi kelas XI IPA 4) tidak puas ketika dengan mata kepala sendiri melihat guru mereka dianiaya di dalam ruang kelas," tukas Eben.
Eben mengaku tidak melihat langsung kejadian di dalam kelas saat Matheos menganiaya korban. Namun ia menerangkan, para siswa sempat berusaha memukul pelaku. Bahkan hampir semua siswa dari kelas lain akhirnya keluar kelas dan ikut mengerumuni pelaku.
Beruntung beberapa guru laki-laki sigap mengamankan pelaku ke ruang kepala sekolah. Setelah itu sekolah menelepon pihak Polsek Kelapa Lima. Aparat Polsek Kelapa Lima bertindak cepat menjemput pelaku yang diamankan dalam ruang kepala SMAN 4 Kupang.
Makrina Bika yang ditemui di Mapolsek Kelapa Lima pada Kamis (17/10/2018) siang menunjuk ke arah perutnya ditendang. "Saya kena tendang dua kali di perut," ujarnya singkat.
Pelaku kita amankan sementara di Mapolsek Kelapa Lima sambil menunggu proses selanjutnya," jelas Kapolsek Kelapa Lima AKP Didik Kurnianto, SH, SIK di Mapolsek tersebut Kamis siang.
Gara-gara kasus penganiayaan tersebut, siswa-siswi SMAN 4 Kota Kupang dipulangkan lebih awal karena para guru mendatangi Polsek Kepala Lima untuk memberi dukungan kepada rekan mereka yang dianiaya. (hh)



Terus Digodok, Pemerintah Akan Gratiskan Jembatan Suramadu

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggratiskan biaya masuk ke Jembatan Suramadu. Pembebasan biaya itu berlaku bagi kendaraan roda 4 dan lebih. Berlaku bagi arus kendaraan dari sisi Surabaya ke Madura maupun sebaliknya. 

Namun, pemerintah belum memutuskan kapan pembebasan tarif masuk Suramadu bagi kendaraan roda 4 dan lebih tersebut. Presiden RI Joko Widodo sendiri yang diketahui akan memutuskan dan menyampaikan pembebasan biaya keluar masuk Jembatan Suramadu. 

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, rencana pembebasannya masih dalam pembicaraan dengan pihak terkait hingga minggu depan (27/10). Selain itu, pihaknya juga masih melakukan survei terkait kondisi fisik Suramadu. 

"Saya kira, rencana ini sangat bagus. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga akan mendiskusikan bagaimana ongkos kendaraan yang di tol itu bisa lebih murah lagi," kata Soekarwo di kantor Otoritas Bandara Internasional Juanda, Sabtu (20/10)

Pembebasan tersebut pun tentu menjadi kabar gembira bagi pengendara mobil pribadi. Apalagi kendaraan angkutan barang dan umum. Soekarwo berpendapat, pembebasan biaya itu dapat memperlancar arus barang dan jasa. 

"Ekonomi jalan dan kesempatan bagus untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Timur hingga ke wilayah Indonesia Timur," kata Soekarwo. 

Sebagai informasi, saat ini, keluar masuk gratis melalui Jembatan Suramadu hanya berlaku bagi perorangan dan kendaraan roda dua saja. Sedangkan tarif masuk kendaraan roda empat dan lebih, golongan I hingga IV, dikenakan tarif mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 45 ribu.