Penggilingan plastik bekas ini berada di persawahan Dusun Bedog, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Penggilingan milik Asrori (41) dan Supendi (42) ini disebut warga sebagai yang terbesar di kawasan Diwek.
Selain berisi mesin penggilingan, gudang yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari pemukiman penduduk ini sarat dengan plastik bekas yang sudah dipres.
Kencangnya angin membuat api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian gudang. Tak hanya dalam waktu singkat, hampir seluruh isi gudang penggilingan sekitar 0,5 hektare itu hangus dilalap api.
"Saya tak tahu plastik sengaja dibakar atau bagaimana," kata Adi kepada wartawan di lokasi, Jumat (19/10/2018).
Kobaran api yang membakar tumpukan plastik bekas itu menimbulkan asap hitam. Dua unit mobil PMK dan 2 mobil tangki air didatangkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Kebakaran ini sempat membuat warga yang rumahnya berdekatan dengan penggilingan plastik, panik. Sebab api sudah menjalar ke pepohonan bambu yang berada di sisi timur gudang dan berdekatan dengan rumah warga.
Pemilik rumah pun mengeluarkan barang-barang berharga untuk mengantisipasi api menjalar ke rumah mereka. Beruntung sekitar pukul 15.30 WIB, api bisa dipadamkan.
"Kabarnya ada orang sedang bersih-bersih di dalam gudang sebelum terjadi kebakaran," ungkap Slamet, warga lainnya.
Kendati tak ada korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugiannya ya ratusan juta, ini kan penggilingan plastik paling besar di daerah sini," tegas Slamet. (lll/lll)
Sumber
No comments:
Post a Comment