Rudi Manfaatkan Hobi Pelihara Kobra untuk Edukasi Masyarakat

Hobi memelihara ular kobra Rudi Hidayatulloh (23) disalurkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi yang diberikan seputar cara mengenali ular berbisa dan penanganan pertama setelah digigit ular.



Untuk memberi wawasan masyarakat terkait ular, Rudi bergabung dengan komunitas Ringin Contong Pecinta Reptil (Ricoper) sejak tahun 2013. Setiap akhir pekan, komunitas ini menggelar pameran di Taman Keplaksari, Jombang.

Tak hanya ular, komunitas ini juga membawa beragam jenis reptil untuk menarik minat pengunjung. Saat pameran itulah, Rudi memberikan edukasi kepada para pengunjung tentang dunia ular.

Selain itu, Rudi bersama komunitasnya kerap turun ke kampung-kampung menemui para petani. Menurutnya, petani dan tukang kebun merupakan kelompok yang paling sering terkena gigitar ular.

"Kami beri wawasan cara identifikasi fisiknya ular, cara mengenali ular berbisa serta cara menangani saat digigit ular," kata Rudi kepada detikcom, Jumat (19/10/2018).

Salah satu wawasan yang tidak banyak diketahui orang tentang tentang gigitan ular kobra. Rudi mengungkapkan, ada dua jenis gigitan ular kobra, yaitu gigitan kering tanpa mengeluarkan bisa dan gigitan basah yang disertai dengan menyuntikkan bisa. 

Ditegaskan Rudi, gigitan basahlah yang mampu membunuh manusia. Ini berarti tidak semua gigitan ular kobra mematikan. Namun bila bisa yang disuntikkan dalam jumlah besar, maka ini sifatnya sangat mematikan bagi manusia. 

Ditambahkan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Nukhin (46) dan Endang Dwi (41) ini, tak jarang ia harus membawa ular saat memberikan wawasan ke masyarakat.

"Kalau ular berbisa saya tak berani bawa karena membahayakan masyarakat. Hanya saya tunjukkan gambarnya," ungkap pemuda asal Dusun Jasem, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini.

Meski tak mempunyai dasar pendidikan di bidang ular, pemuda berambut panjang ini piawai menangani ular. Apalagi ia memang sudah sering berkutat dengan ular sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Masyarakat jangan meniru saya, perlu skill. Saya belajar main ular sejak kecil," tegasnya. (lll/lll)



Sumber

No comments:

Post a Comment